Clixsense.com

vibrant vitalities

VibrantVitalities.com

prosperousboom

ProsperousBoom.com

traffic G

TrafficG.com - The best site on the net for *free* Website promotion!

Klik di sini .. gabung dengan Eimimo .com

Senin, 01 April 2013

Balancing & Spooring

 BALANCING

Roda adalah salah satu komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan. Roda terdiri dari ban dan pelek. Ban juga mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment. Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan.
           Kondisi ban juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan safety pengendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Roda dan ban harus balance (seimbang) agar tidak terjadi getaran. Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda dan ban dimana sejumlah gaya tertarik keluar dari ban. Gaya ini semakin menguat saat rotasi roda semakin cepat. Jika massa sudah merata ke seluruh roda dan ban (tidak ada titik berat), gaya akan seimbang maka gaya sentrifugal tidak akan memiliki efek hambatan. Jika ban memiliki titik berat maka ban akan tidak seimbang (unbalance) dimana gaya sentrifugal lebih besar pada salah satu titik ban yang akan menarik gaya yang kuat saat ban berputar. Ini akan membuat roda dan ban bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Sehingga pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.
Jadi balancing berfungsi untuk membuat roda depan dan belakang menjadi parallel. Seiring dengan waktu pemakaian, untuk menjaga agar roda dalam keadaan seimbang membutuhkan perawatan balancing supaya dalam berkendara lebih nyaman dan pengemudi tidak mengalami kelelahan. Roda akan dipasang pada alat wheel balancer kemudian akan diketahui titik-titik berat pada roda yang mengakibatkan roda tidak balance. Kemudian alat akan menunjukkan seberapa besar beban yang harus diberikan pada roda agar roda kembali menjadi balance. Selanjutnya roda akan diberikan pemberat (weight balance) sesuai dengan beban yang dibutuhkan, weight balance dipasang pada pelek roda.


                 SPOORING
Spooring merupakan pekerjaan penyetelan front wheel alignment (penyetelan roda depan) yang meliputi: chamber, caster, toe angle (toe-in/toe-out), dan turning radius. Fungsi spooring sendiri adalah untuk menjaga stabilitas kendaraan meliputi: kemudi yang ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas. Selain itu, apabila perawatan yang rutin akan mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan ban/roda. Untuk syarat kedaraan dilakukan pekerjaan spooring diantaranya harus keadaan kaki-kaki kendaraan dalam kondisi yang normal. Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat gambar berikut:
1.    Chamber merupakan kemiringan roda bila dilihat dari depan, chamber (+) bila  roda miring keluar, chamber(-) bila roda miring ke dalam.
2.   Caster merupakan kemiringan poros putar roda  (steering axis) dilihat dari samping. Ada dua jenis caster:
                                 a.         Caster Positif
Kemiringan poros putar roda (steering axis) dilihat dari samping ke arah belakang
                                 b.        Caster Negatif
Kemiringan poros putar roda (steering axis) dilihat dari samping ke arah depan
3.   Toe angle
a.    Toe-In : Panjang roda bagian depan (A) lebih pendek dibanding pajang roda bagian belakang (B)
b.  Toe-Out : Panjang roda bagian depan (A) lebih panjang dibanding pajang roda bagian belakang (B)

           4.   Turning Radius
    Turning radius merupakan sudut belok roda dalam harus lebih besar dibanding roda luar dan titik sumbuh radius belok harus satu titik.
»» Readmore

SERVICE NOSEL INJEKTOR BIKIN MAKSIMAL PIRANTI VITAL

Nosel Injektor merupakan piranti vital pada system injeksi bahan baker. Gejala mesin kasar, ngelitik sampai tenaga loyo merupakan kompresi kalau performa injector kurang maksimal. “Selama belum ada bocor, jarumnya tidak rusak dan resistensinya masih bagus, berarti injector masih bisa dipakai. Bisa diservis kok,” ujar Taqwa Suryo Swasono, pemilik bengkel GARDEEN SPEED di Cilandak, Jakarta selatan.
Proses servis injector bisa dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu pengetesan dan pembersihan. Jadi, tak bisa asal dibersihkan saja. Sebelumnya harus melewati prosedur pengetesan untuk mengetahui kelayakan pakai.
“Ada empat tahap pengetesan injector,” lanjut Taqwa. Pertama adalah tes leakage atau kebocoran, dilanjutkan tes spray pattern alias pola semprotan nosel. Lantas injector bakal diukur kemampuan mengalirkan bahan baker (flow test) dan terakhir akan dilakukan simulasi pemakaian.
Pembersihan juga dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk di nosel. Biar lebih jelas, yuk kita simak keempat proses tes dan satu tahap pembersihannya.
1. LEAKAGE TEST
Maksud dari test ini adalah mengetahui apakah ada kebocoran (leakage) baik dari bodi injector maupun pada jarum di noselnya.”Injektor harus tidak boleh bocor sama sekali,”wantinya. Kalau bocor di bodi, bahaya buat mesin karena bahan baker bisa menetes ke bagian luar mesin. Bisa kebakaran, tuh! Sedangkan kalau jarum noselnya bocor, bensin bakal terus mengocor meski injector menutup.
Tekanan bahan baker keseluruhanpun bakal ngedrop. Tes ini dilakukan dalam keadaan nosel tertutup (tidak dialiri arus listrik). Kalau pada tes ini lolos, atau tidak ada kebocoran maka injector bisa dipakai. Teteapi kalau ada bocor sedikit saja, injector wajib diganti.
2. SPRAY TEST
Dari tes ini diketahui pola penyemprotan injector.”Pengabutan bahan bakarnya harus bagus.” Ada beberapa pola yang bisa terdeteksi (lihat skema). Pola terbaik adalah yang paling kiri. Artinya bensin dikabutkan sempurna.
Kalau yang telihat di tengah atau paling kanan, berarti ada penyumbatan. Titik penyumbatannya bisa dilihat dari pola yang terjadi. Bisa saja penyumbatannya di bagian pinggir, sehingga bensin hanya “kencing” sedikit di bagian tengah.
Setiap mobil memiliki pola semprotan yang berbeda.”Delapan puluh persen kendaraan yang punya pola standar seperti yang paling kiri. Sisanya punya pola standar seperti yang paling kanan, misalnya BMW,”lanjut Taqwa. Dengan diketahui adanya penyumbatan, maka bisa coba dilakukan pembersihan.
3. FLOW TEST
Kemampuan total injector bakal teruji pada test ini. Maka sebaiknya mengetahui kapasitas standar yang diukur dalam satuan cc/menit. Untuk itu, injector akan dibuka (diberi arus untuk membuka jarum nosel) dan dialiri bahan baker (dengan tekanan tertentu) selama 15 detik. Lantas alirannya diukur apakah sesuai dengan kapastias standarnya.
Variabel pengetesan bisa berbeda untuk tiap mobil. Misalnya injector mesin 4G63 milik Mitsubishi Eterna berkapasitas 240 cc.menit. Artinya selama 15 detik, alat ini harus mengalirkan 60 cc bensin.
Sedangkan tekanan bahan baker saat tes biasanya dipatok 5 bar, lebih tingi dengan kondisi mesin (sekitar 3-4 bar). Resistance (tahanan) injector pun diukur apakah masih sesuai dengan standar.
Dari tes ini, bakal diketahui apakah kemampuan injector merata untuk tiap silinder. Sebab saat pertama diukur, flownya bisa berbeda-beda. Mesin pun bisa kasar, tidak bertenaga dan gampang ngelitik.
Setelah dibersihkan pun tes ini dilakukan kembali. Tak lain untuk mengecek apakah pembersihan yang dilakukan cukup efektif. Apakah kemampuannya kembali normal dan merata pada tiap silinder. Angka pengukuran berbeda masih bisa diterima untuk pemakaian harian, asal deviasinya tidak terlalu besar.
4. SIMULASI

Tahap ini diperlukan untuk memantau kinerja injector pada waktu dipakai. Sehingga perlu simulasi kondisi mesin. Aliran bensin diukur untuk tekanan dan putaran mesin berbeda.”Meski jarang terjadi, bisa saja injector bagus pada 1.000 rpm tetapi pada 2.000 rpm jelek,”terangnya.
5. PEMBERSIHAN
Kalau diyakini masih bisa dipakai alias tidak bocor, injector bisa dibersihkan. Ada dua metode pembersihan, pertama dengan cara liquid cleaing. Caranya dengan menggunakan cairan khusus yang dialirkan terus menerus (injector dalam kondisi terbuka) untuk mengikis kotoran. “Kalau cara itu nggak mempan, baru pakai ultrasonic cleaning,”beber Taqwa. Injektor direndam dalam wadah dengan cairan khusus juga. Lantas peranti itu dialirkan listrik untuk membuka tutup secara periodic.
Sementara pada cairan diberi gelombang getaran ultrasonic untuk mengikis endapan. Cara ini terbukti amph untuk mengembalikan performa mesin. Ketimbang membeli injector baru berharga jutaan rupiah, mending diservis. Biayanya sekitar Rp. 125 ribu per injector.
»» Readmore

CARA MENYETEL KARBURATOR MOBIL

Ada 3 sekerup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin bensin menjadi optimal. Berikut ini 6 cara menyetel karburator mobil.
1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC dihidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin.
2. Sekerup RPM mesin diturunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja.
3. Sekarang mulaid engan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik.
4. Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setelah sekrup RPM sampai 700, 800, atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.
5. Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000.
6. Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan
»» Readmore

GARDAN/DIFFERENSIAL

Cara kerja gardan

 Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini , sebaiknya Anda baca terlebih dahulu postingan saya tentang mengenal gardan . Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :

Pada saat mobil berjalan lurus : 
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda. 


Pada saat kendaraan membelok : 
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.

Penggerak Sudut
1. Bagian – bagian poros penggerak aksel


1. Rumah Penggerak Aksel
2. Gigi Pinion
3. Gigi Korona
4. Gigi Kerucut Samping/Matahari
5. Rumah Differensial
6. Poros Gigi Kerucut Antara
7. Gigi Kerucut Antara/Planet
8. Mounting Rumah Penggerak aksel
9. Tutup Debu
10. Poros Aksel
11. Penghubung Bola/Penghubung CV
12. Bantalan Rumah Diferensial
13. Bantalan Poros Pinion
14. Sil Oli
2. Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda – roda
3. Fungsi :

• Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a ) menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda
4. Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan gigi pada : • Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )

Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini : Digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar

5. Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason

Klingenberg
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang

Gleason
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika
6. Penyetelan Penggerak Aksel

1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
7. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
7.1. Aksel Banjo

Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep
7.2. Aksel Spicer

Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk
7.4. Aksel Terompet

Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
»» Readmore